Senin, 21 Juli 2008

SCALATOBA (SAMOSIR CULTURE LAKE TOBA)

Minggu Kemarin Saya iseng browse di google. saya dapat sebuah blog tentang samosir dan juga tentang kebudayaannya, ALamatnya Http://scalatoba.blogspot.com.
Kepada Rekan-rekan semua mari kita bangun samosir dari ketertidurannya selama ini.
mari wujudkan cita-cita pada leluhur kita untuk menjadikan samosir menjadi TARBARITA (terkenal) di Luat Portibi (seluruh dunia).

Jumat, 04 Juli 2008

PESAN PENGUATAN DAN HIBURAN

[02 April 2008,Putri]
God's Hand is Upon u(",) u 2 day tuching ur life w/ j(",) y blessing ur
heart w/l(",) ve &comforting urself w / peace 'py b'daE brother No
gift Just Pray. GBU

[02 April 2008,Astri]
Look back and thank God. Lock Forward and trust God, Look around and serve God,
Look within and find God, Happy bday

[02 April 2008,K'Mila]
Perhiasan terbaik KERENDAHAN HATI, Kekayaan terbesar KEBIJAKSANAAN, senjata
terkuat KESABARAN, keamanan terbaik IMAN, obat temanjur DOA, Happy birthday

Selasa, 06 Mei 2008


Ayah ……..
Nama yang sering aku sebutkan
Seorang yang membuatku berhasil
Meraih dan menggapai cita-citaku

Ayah ….
Bekerja tanpa lelah
Buat kami , buat anak – anakmu
Peluh selalu terlihat didahimu
Aku tau ini demi kami
Siang , malam berusaha
Membahagiakan keluarga
Tanpa mengharap balasan
Tanpa keluh kesah yang terucap

Ayah …….
Doa tak pernah kau lupakan
Walau dalam keadaan apapun
Senyum selalu terkembang darimu

Ayah ……
Terima kasih atas jasamu
Kutitip doa dan harapan bagimu
Senantiasa mengiringi langkahmu

By : Erin . Stella . Butarbutar
To : Papa , Mama, Semua keluarga dan teman-teman Semua

Selasa, 11 Maret 2008

Keluarga Saya


Keluarga Besar
Drs. Melani Butarbutar, MM / Rusmida Sidabutar
Lambok Harry O A Butarbutar, M.Kom
Senovian Martupa P Butarbutar, S.Sn
Sam Oliver F Butarbutar, S.Psi
Erin Stella Butarbutar
Dwi Putri Butarbutar


ini adalah Keluargaku besarku

Bapak & mama waktu Di jeman


ini saya di sungai Lundang Kota Painan, Padang (9 Februari 2008)


Senovian & Sam Oliver


Erin Stella & Dwi Putri

Selasa, 26 Februari 2008

Jejak Kaki (Footprints)

FOOTPRINTS

One night I dreamed a dream.

I was walking along the beach with my Lord.
Across the dark sky flashed scenes from my life.
For each scene, I noticed two sets of footprints in the sand,
One belong to me and o­ne to my Lord.
When the last scene of my life shot before me,
I looked back at the footprints in the sand.
There was o­nly o­ne set of footprints.
I realized that this was the lowest and the saddest times of my life.
This always bothered me and I questioned the Lord about my dilemma.
‘Lord, You told me when I decided to follow,
You would walk and talk with me all the way.
But I’m aware that during the most troublesome times of my life,
There is o­nly o­ne set of footprints.
I just don’t understand why, when I need You most, You leave me.’
He whispered, ‘My precious child, I love you and will never leave you
never, ever, during your trials and testings.

When you saw o­nly o­ne set of footprints,
It was then that I carried you.’



JEJAK-JEJAK KAKI
Suatu malam aku bermimpi
Aku berjalan di tepi pantai dengan Tuhan
Di bentangan langit gelap tampak kilasan-kilasan adegan hidupku
Di tiap adegan, aku melihat dua pasang jejak kaki di pasir
Satu pasang jejak kakiku, yang lain jejak kaki Tuhan.
Ketika adegan terakhir terlintas di depanku
Aku menengok kembali pada jejak kaki di pasir.
Di situ hanya ada satu pasang jejak.
Aku mengingat kembali bahwa itu adalah bagian yang tersulit
Dan paling
menyedihkan dalam hidupku.
Hal ini menganggu perasaanku maka aku bertanya Kepada Tuhan
tentang
keherananku itu.
“Tuhan, Engkau berkata ketika aku berketetapan mengikut Engkau, Engkau
akan berjalan dan berbicara dengan aku sepanjang jalan,
Namun ternyata pada masa yang paling sulit
Dalam hidupku hanya ada satu pasang jejak.
Aku tidak mengerti mengapa justru pada saat aku sangat membutuhkan Engkau,
Engkau meninggalkan aku?”
Tuhan berbisik, “Anakku yang Kukasihi
Aku mencintai kamu dan takkan meninggalkan kamu
Pada saat sulit dan penuh bahaya sekalipun.
Ketika kamu melihat hanya ada satu pasang jejak ,

ltu adalah ketika Aku menggendong kamu.”



Puisi ini aku baca pertama kali baca pada tahun 2000
aku baca dari adik saya Eci pada saat saya mengalami pergumulan
setiap kali baca puisi ini bulu kudukku berdiri...
bukan karena takut...tapi karena terharu
puisi ini yang menginspirasi aku selama pada masa sulit
saya berharap semua org yg kukasihi maupun yg tdk ku kenal membaca puisi ini
semoga juga menjadi inspirasi buat kita semua utk mengenal TuHAN YESUS


Makasih buat yang singgah

haleluya, GBU US